MACAM-MACAM PERMASALAHAN PADA HARD DISK
1. 1.Jika Hard disk terformat
Langkah pertama jika mengalami hal ini adalah, siapkan media penyimpanan / storage yang datanya terhapus atau terformat yang datanya ingin dikembalikan. Download software recovery, kali ini Saya menggunakan PC Inspektor File Recovery (free). Jika sudah di download, jalankan software ini. Pilih bahasa dan klik tombol centan (V). Pilihlah type recovery sesuai dengan yang dibutuhkan. Kemudian klik centangnya. Pilih drive yang mau di recover. Simpan data yang ingin di kembalikan seperti semula.
NB. Semakin lama hard disk yang terformat dibiarkan maka akan semakin kecil kemungkinan data akan kembali
2. 2. Jika Data di Hard disk terkena virus
Solusi untuk masalah ini adalah dengan menggunakan antivirus, misalnya AVG atau Smadav. Jangan lupa untuk sering-sering mengupdate antivirus. Hard disk sangat rentan terhadap virus, dan biasanya virus menyamar sebagai .exe atau semacamnya.
3. 3.Jika Partisi pada Hard disk hilang atau terhapus
Saat Partisi Hard disk ini hilang atau terhapus, sebenarnya data atau partisi ini masih ada didalam hard disk, hanya saja tidak dapat dibaca oleh OS karena sudah ditandai kosong. Untuk selanjutnya gunakan software untuk mengembalikan partisi yang hilang atau terhapus itu. Kita bisa menggunakan Program Active Partition Recovery atau Acronis Disk Director 10.0 yang merupakan kumpulan tool manajemen hard disk dan partisi, seperti Acronis Partition Expert, Acronis OS Selector, Acronis Recovery Expert, dan Acronis Disk Editor.
4. 4. Jika Hard disk tidak terdeteksi
Perhatikan pemasangan kabel IDE/SATA pada hard disk apakah sudah benar atau tidak.
Beberapa kabel terbaru, sudah memberikan tanda khusus, untuk membantu menentukan konektor mana yang akan dianggap sebagai master, dan konektor mana yang akan dianggap sebagai slave. Jika masih belum terdeteksi, cek settingan pada BIOS.
5. 5. Jika Hard disk lambat dalam mengakses data atau file
Jika mengalami hal ini, salah satu solusi adalah dengan defragmentasi, yaitu proses dimana file / folder yang mengalami fragmentasi di dalam hard disk sehingga masing-masing file / folder menempati space tunggal ( tidak berantakan) di dalam hard disk. Dengan tersusunnya file / folder ini, memungkinkan proses pembacaan dan penulisan file menjadi lebih cepat. Atau menggunakan software Wise Disk Cleaner untuk pembersihan file / folder sampah atau junk file.
6. 6. Jika Hard disk Badsector
Bad sector merupakan kasus yang sering terjadi pada harddisk. Hard disk yang memiliki bad pada sectornya, kinerja komputer secara umum akan menurun. Dimulai dengan data yang rusak jika menempati bad sector tersebut, sampai pada komputer yang sering hang jika kebetulan bad sector berada diawal-awal track yang notabene tempat sistem operasi atau program penting lainnya. Untuk mengetahui apakah PC kita mengalami bad sector atau tidak ada banyak cara tergantung pada OS yang kita gunakan. Karena berhubung saya menggunakan Windows XP, maka akan saya jelaskan bagaimana mengetahui bad sector pada PC, yaitu Klik Start, pilih Run, kemudian ketik chkdsk, biasanya komputer akan minta restart (tekan y kemudian enter) untuk merestart komputer. Setelah itu maka akan muncul proses scan pada hard disk. Biasanya kalau prosesnya lama atau berhenti ditengah proses, maka hard disk mengalami bad sector.
Penyelesaiaannya bisa dengan software Low Level Format. Perlu diperhatikan bahwa dengan low level format, maka semua data di hard disk akan hilang, dan tidak bisa dikembalikan lagi. Karena hard disk akan diformat seluruhnya, maka hard disk yang akan diproses harus diformat di komputer lain. Langkah pertama, download software ini sesuai dengan merk hard disk. Setelah di download, install software low level format kedalam sebuah disket/CD. Setelah selesai, Restart PC kemudian booting melalui disket/CD. Kemudian ikuti langkah-langkahnya.
Sekarang Hard disknya sudah seperti baru lagi deh….
TEKNOLOGI HARD DISK
a. RAID merupakan singkatan dari Redundant Array of Independent Disks. Sesuai namanya, Array, RAID merupakan gabungan beberapa hard disk yang terhubung satu sama lain. Meski terdiri dari beberapa HD, sistem operasi akan membacanya sebagai satu disk. Saat menyimpan sebuah data, data yang sama akan disimpan dalam hard disk lain, sehingga tingkat kegagalan penyimpanan data akibat kerusakan disk akan berkurang. Sebaliknya, data dalam setiap hard disk juga akan dibaca pada waktu bersamaan. Dengan begitu, akses data akan lebih cepat karena jika satu hard disk gagal terbaca, maka data yang sama pada hard disk lain akan menggantikannya.
b. NAS merupakan singkatan dari Network-Attached Storage. Adalah sebuah sistem penyimpanan yang mempunyai tujuan khusus yaitu untuk diakses dari jauh melalui data network. NAS dapat digunakan bersama (Shareable Storage) yang dihubungkan secara langsung ke jaringan komputer dan dapat diakses untuk bermacam-macam sistem operasi dan arsitektur server dan komputer client.
c. HAS merupakan singkatan dari Host-Attached Storage. Adalah pengaksesan storage melalui port M/K local. Port-port ini menggunakan beberapa teknologi. PC biasanya menggunakan sebuah arsitektur bus M/K yang bernama IDE atau ATA. Arsitektur ini mendukung maksimal 2 drive per M/K bus. Arsitektur yang lebih baru yang menggunakan simplified cabling adalah SATA. High-end workstation dan server biasanya menggunakan arsitektur M/K yang lebih rumit, seperti SCSI atau Fiber Channel (FC).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar